Cinta itu indah tapi menjalaninya tidak seindah dan semulus cerita didongeng. Saya gak peduli orang yang memandang sebelah mata tentang hubungan ku dengan dia. Saya tidak takut dengan orang-orang yang sekuat tenaga menghancurin dan misahin saya dengan dia. Tapi yang saya takutin cuman satu, yaitu saat saya ngebuka mata di pagi hari dan saya tau kalau dia gak cinta lagi sama saya.
Ibarat lego, saya seperti menemukan part dari hidup saya yang hilang. Saya butuh dia dalam hidup saya. Sama dia, saya merasa komplit, saya merasa lebih punya arah dan tujuan hidup yang lebih pasti. Sama dia, saya menemukan tempat saya sendiri, rumah saya sendiri. Saya menemukan dunia saya sendiri. Menemukan apa arti hidup yang Tuhan kasih. Sama dia, saya merasa menjadi lebih hidup, merasa keberadaan saya sangat berarti buat oranglain. Saya merasa kalau ada oranglain yang sangat cinta sama saya. Dan yang paling penting adalah saat saya bersama dia. Saya baru tau dan baru benar-benar merasakan yang namanya jatuh cinta.
Hidup itu pilihan. Kita sendiri yang nentuin kemana arah hidup kita. Tapi kalau cinta, cinta gak bisa memilih. Apalagi buat dipaksain, tapi saat kamu mulai sadar. Kalau yang kamu rasain itu benar-benar cinta, kejar terus. Sampai matipun kamu harus perjuangkan.
Saya baru tahu kenapa Tuhan menciptakan manusia tidak ada yang sempurna. Itu karena Tuhan telah ciptain manusia lain yang menjadi pasangan hidup kita untuk mengisi bagian yang tidak sempurna itu. Agar kita menjadi satu bagian yang tidak terpisahkan. Saling mengisi kekurangan satu sama lain, sehingga menjadi sesuatu yang utuh, yang benar-benar sempurna..
Saya baru tahu kenapa Tuhan menciptakan manusia tidak ada yang sempurna. Itu karena Tuhan telah ciptain manusia lain yang menjadi pasangan hidup kita untuk mengisi bagian yang tidak sempurna itu. Agar kita menjadi satu bagian yang tidak terpisahkan. Saling mengisi kekurangan satu sama lain, sehingga menjadi sesuatu yang utuh, yang benar-benar sempurna..
Love,
Catherine
